JANGAN SIA-SIAKAN WAKTUMU

HIKMAH HARI INI

Selasa, Mei 17, 2011

Khasiat Ayatul Kursi


Setiap Muslim pasti ingin hidupnya selamat dari ujian, cobaan, musibah, malapetaka dan marabahaya. Berikut ini benteng kokoh yang melindungi setiap orang memasukinya. Selain berfungsi sebagai ibadah besar, ia juga sebagai perisai dan senjata ampuh untuk ` keselamatan dan kemenangan. Hingga Syaikh Dr. Abdullah ibn Muhammad as-Sadhan -yang mengumpulkan dzikir-dzikir berkhasiat ini dalam kitabnya al-Hishn al-Waqi bersumpah: "Demi Allah, aku bersumpah bahwa barangsiapa mengamalkannya dan melanggengkannya, maka pasti aman atas dirinya, keluarganya, anak dan hartanya, dari tipu daya setan dan dari penyakit-penyakit zaman. Allah pasti mencukupinya dan menjaganya."Semoga kita dapat mengamalkannya. KHASIAT AYAT KURSI
Ayat kursi (QS. Al-Baqarah: 255) dibaca sekali di pagi hari, sekali di sore hari, sekali sebelum tidur dan sekali setelah shalat wajib. Di antara khasiatnya yang terbukti manjur adalah:
1. Mendapatkan Penjagaan Malaikat di malam hari
Dari abu Hurairah ia berkata Rasulullah saw mewakilkan aku (menugaskan aku) untuk menjaga zakat Ramadhan. Maka datanglah sesosok orang dan ia pun mengambil makanan dengan tangannya, maka aku menangkapnya dan kukatakan, "Aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah" Orang itu berkata, "Sungguh aku sangat membutuhkannya, aku menanggung keluarga, dan aku dalam keadaan yang sangat membutuhkan." Abu Hurairah berkata, "Maka aku pun melepaskannya:' Ketika pagi hari tiba, Nabi bertanya "Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat oleh tawananmu semalam?" Abu Hurairah menjawab saya katakan wahai Rasulullah dia mengeluhkan kebutuhannya dan keluarga yang ditanggungnya, maka aku mengasihaninya dan aku melepaskannya." Beliau bersabda "Ketahuilah, sesungguhnya ia telah berdusta kepadamu dan sungguh ia akan kembali lagi."
Maka aku mengetahui (dengan yakin) bahwa dia pasti akan datang lagi berdasarkan sabda Rasulullah, "Sungguh ia akan kembali lagi." Maka aku pun mengawasinya, kemudian ia mulai mengambil makanan dengan genggaman tangannya lalu aku menangkapnya dan kukatakan, "Sungguh aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah." Orang itu pun menjawab, "Lepaskan aku! Sungguh aku sangat membutuhkannya dan aku punya tanggungan keluarga. Aku tidak akan kembali lagi:" Maka aku pun mengasihani dan melepaskannya.
Ketika pagi tiba, Rasulullah bertanya kepadaku, "Wahai Abu Hurairah, apa yang telah dilakukan oleh tawananmu?" Aku menjawab, "Wahai Rasulullah ia mengeluhkan kebutuhannya yang sangat dan keluarga yang ditanggungnya, maka aku pun mengasihani dan melepaskannya." Kemudian beliau bersabda, "Ketahuilah sesungguhnya ia telah berdusta kepadamu dan ia akan kembali lagi." Maka aku pun mengawasinya untuk ketiga kalinya, ia pun mulai mengambil (meraup) makanan lalu aku pun menangkapnya dan kukatakan,
"Sungguh, aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah dan yang ketiga kali inilah yang terakhir. Engkau mengaku bahwa engkau tidak akan kembali lagi, tetapi engkau kembali lagi:' Orang itu berkata,'Lepaskan aku! Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dengannya Allah akan memberikan manfaat kepadamu:'
Aku berkata, "Apa itu?" orang itu berkata,' Apabila engkau hendak berbaring di tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi, yaitu Allahu laa
ilaaha illa huwal hayyul qayyum sampai akhir ayat. Sungguh engkau senantiasa mendapat penjagaan dari Allah dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi hari:'
Maka aku pun melepaskannya. Ketika pagi hari, Rasulullah bertanya kepadaku, "Wahai Abu Hurairah apa yang telah dilakukan tawananmu semalam?" Aku menjawab, "Wahai
Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajariku beberapa kalimat yang dengannya Allah akan memberikan manfaat kepadaku, maka aku pun melepaskannya." Beliau bertanya, "Apa itu?" Aku berkata, "la berkata kepadaku apabila engkau hendak berbaring di tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi, yaitu Allahu loo ilaaha illa huwal hayyul gayyum sampai akhir ayat. Sungguh engkau senantiasa mendapat penjagaan dari Allah dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi hari:" Maka aku pun melepaskannya. Maka Nabi bersabda, "Ketahuilah! Sesungguhnya ia telah berkata jujur kepadamu sementara ia adalah pendusta. Tahukah engkau siapa orang yang engkau ajak bicara selama tiga hari itu wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab, "Tidak" Beliau menjawab, "Itu adalah setan." (HR. Bukhari)
Ayat Kursi juga dibaca sehabis shalat fardhu. Abu Umamah Ra. berkata: Rasulullah bersabda: "Barangsiapa membaca ayat kursi di belakang setiap shalat yang diwajibkan maka tidak menghalanginya dari masuk surga selain kematian." (HR. Nasa'i)
2. Pengusir Setan Dart Rumah Dan Segala Tempat
Ibnu Mas'ud berkata: "Seorang laki-laki dari kalangan sahabat Nabi bertemu dengan laki-laki dari kalangan jin, lalu mereka bergulat dan sahabat itu berhasil membantingnya, maka sahabat itu berkata kepadanya, "Aku melihatmu tampak kurus lagi kerdil, seolah-olah dua lenganmu seperti dua lengan anjing, Apakah demikian kondisi kalian hai bangsa jin? Ataukah engkau di antara mereka seperti itu?" Dia menjawab: "Tidak, demi Allah, aku dibanding mereka sungguh besar, akan tetapi lakukan lagi hal itu terhadapku. Jika engkau mengalahkanku maka aku mengajarkan sesuatu yang bermanfaat bagimu" Sahabat itupun berkata: Baik "Maka ia pun mengulanginya dan membantingnya. Maka jin itu berkata: "Bacalah, Allahu ia ilaha llla Huwal¬Hayyul Qayyum," karena tidaklah kamu membacanya di rumah melainkan setan keluar dari padanya seraya buang angin seperti buang anginnya himar, kemudian tidak memasukinya hingga pagi.
Mereka berkata: "Wahai Abu Abdirrahman, siapakah orang tersebut?" Dia menjawab: "Apa menurut kalian ada selain Umar ibnul Khatthab?!" (HR. Darimi dalam Sunan dengan sanad jayyid, dan dikeluarkan oleh Baihaqi dalam Dalail Nubuwwah secara ringkas)
lbnu Abi Dun-ya meriwayatkan dari al-Walid ibn Muslim, dia berkata: "Ada seseorang di sebuah pohon, ia mendengar ada gerakan dalam pohon itu, maka ia berbicara, tetapi tidak ada jawaban. Lalu ia membaca ayat Kursi, maka turunlah dari pohon itu satu sosok setan, maka ia (orang itu) berkata: 'Sesungguhnya ada orang sakit datang pada kami, maka dengan apakah kami mengobatinya?' Dia (setan) itu berkata: "Dengan apa yang kamu telah menurunkanku dari pohon ini!!"(Lugathul Marjan, karya As-suyuthi, 150)
Coba Anda perhatikan bodohnya orang ini, ia bertanya kepada setan tentang pengobatan, dan perhatikan pula ejekan setan kepadanya karena kebodohannya yang tidak mengetahui keagungan ayat Kursi!! Inilah keadaan kebanyakan ahli ruqyah yang bodoh, dalam pertanyaan mereka kepada setan. [*]

Sumber : Majalah Qiblati Edisi 12 Tahun V . Hal : 31

Tidak ada komentar: